YOGYA

Yogya, Yogyakarta. Di tengah heningnya waktu, kota istimewa ini telah menyaksikan perjalanan panjang sejarah. Dari masa kerajaan hingga zaman modern, Yogja tetap tegak kokoh sebagai saksi bisu perubahan zaman. Melalui jalan-jalan berliku, candi-candi megah, dan istana yang megah, kisah-kisah luar biasa terukir di setiap sudut.

Terlepas dari usia yang telah berlalu, keajaiban kerajaan Mataram masih tercermin dalam senyum ramah warganya, yang tak pernah pudar seiring waktu. Teruslah merajut kisah-kisah yang berharga, dan biarkan langkah kita menjadi jejak penjelajahan sejarah yang tak terlupakan. Dengan sandal aksara Jawa seri ‘YOGYA’ sejenak kita kembali ke masa lalu yang penuh haru biru,karena saat kita menyebut “Yogya,” kita berbicara tentang kota yang memancarkan kekayaan budaya Indonesia dan pesona yang memikat banyak orang.

“Yogya” adalah singkatan atau bentuk pendek dari “Yogyakarta”. Nama ini sering digunakan secara informal dan lebih santai dalam percakapan sehari-hari. Jadi, ketika orang menyebut “Yogya,” mereka merujuk pada Yogyakarta, sebuah kota di pulau Jawa, Indonesia, yang terkenal dengan warisan budayanya, seperti Keraton Yogyakarta (istana kerajaan), Malioboro, dan candi-candi bersejarah di sekitarnya. Yogyakarta juga dikenal sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan memiliki status otonomi khusus di Indonesia.

YOGYA

Yogya adalah singkatan dari Yogyakarta memang memiliki asal-usul yang menarik dan memiliki makna yang dalam. Yogyakarta berasal dari dua kata Sanskerta, yaitu “Ayogya” atau “Ayodhya” dan “Karta”.

Ayogya atau Ayodhya: Ayogya dapat diartikan sebagai “kedamaian” atau “tanpa perang”.
Dalam konteks ini, awalan “A” berarti “tidak” atau “tanpa”, dan “yogya” merujuk pada “yodya” atau “yudha”, yang berarti “perang”. Jadi, “Ayogya” menggambarkan tempat yang damai, bebas dari konflik atau perang.

Karta; berarti “baik” atau “lengkap”. Jadi, penambahan “Karta” pada akhir kata mencerminkan harapan atau keinginan akan kebaikan dan kelengkapan di dalam tempat tersebut.
Jadi, secara keseluruhan, Yogyakarta dapat diartikan sebagai “Tempat yang Damai dan Baik” atau “Tempat Tanpa Perang yang Baik”. Nama ini mencerminkan nilai-nilai perdamaian dan kebaikan yang menjadi bagian dari karakter dan identitas kota ini.

Kota Yogja memiliki makna budaya, sejarah, dan spiritual yang kaya,sering juga dianggap sebagai pusat kebudayaan dan pendidikan di Indonesia. Berarti tidaklah berlebihan kalau sementara ini kita sepakat mengartikan Yogya-karta (Yogya) sebagai ‘kota yang layak dan pas untuk dihuni dan dikunjungi’.

Kami percaya bahwa Anda adalah bagian dari perubahan dan inspirasi baru dalam memelihara budaya Jawa. Dengan mengenakan sandal TATAG, Anda tidak hanya mengekspresikan identitas Jawa yang kuat, tetapi juga mendukung seni dan kerajinan tradisional serta ekonomi lokal. Setiap langkah Anda dengan TATAG Sandal Aksara Jawa adalah pernyataan bahwa kecintaan terhadap budaya bisa tetap beresonansi dengan gaya hidup modern.

Jadilah bagian dari gerakan kami untuk merayakan keberagaman dan kekayaan budaya Jawa, sambil tetap tampil kekinian dan berbeda dari yang lain. Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam perjalanan kami dan menemukan arti sejati dari tagline kami, “IKI SANDALKU ENDI SANDALMU”(ini Sandalku mana Sandalmu). Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan budaya ini bersama TATAG Sandal Aksara Jawa!